Wednesday, August 11, 2010

Tip menghindari Malpraktek Keperawatan


Apakah anda seorang perawat profesional?
Proses perawatan yang sesuai dengan standar praktek keperawatan melindungi baik pasien maupun petugas (perawat) yang memberikan perawatan. Secara hukum, perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan dengan cara yang bijaksana sesuai standar praktek keperawatan yang berlaku. Standar praktek keperawatan yang tinggi sangat membantu dalam proses kesembuhan pasien juga menghindari kesalahan atau malpraktek keperawatan.
Standar keperawatan didasarkan pada data ilmiah terbaru tentang praktek keperawatan yang berdasarkan  Undang-undang keperawatan, lembaga pengadilan keperawan,
organisasi keperawatan dan lembaga lain yang terkait yang telah di setujui bersama, bertujuan memberikan pelayanan perawatan yang maksimal terhadap pasien. Standar keperawatan selalu berubah-ubah disesuaikan dengan perkembangan kemajuan di bidang kedokteran, keperawatan, dan peraturan kesehatan dan hukum.
Untuk membantu Anda mempertahankan standar praktek keperawatan yang tinggi dan melindungi terhadap masalah-masalah hukum yang berkaitan dengan perawatan, saya akan menjabarkan tujuh prinsip-prinsip utama yang harus Anda ikuti ketika memberikan perawatan pada pasien. Tujuh prinsip ini juga sebagai tips mengurangi mal praktek keperawatan dan meningkatkan standar paraktek keperawatan.
Lima langkah dari proses keperawatan yang telah di akui internasional sebagai pendekatan universal praktik keperawatan. Sebuah kegagalan pada bagian ini dapat mengakibatkan masalah: (pasti ga lupa kan yang ini)
  1. Pengkajian data mengenai pasien, tanda-tanda dan gejala
  2. Menyusun diagnosis dengan tepat dari masalah pasien
  3. Perencanaan perawatan
  4. Implementasi-melakukan tindakan-tindakan keperawatan sesuai dalam perencanaan
  5. Evaluasi-menentukan apakah tujuan tersebut telah tercapai dari hasil yang diharapkan atau  merevisi rencana perawatan bila tidak sesuai dengan yang di harapkan.
Secara umum, tindakan hukum diajukan terhadap perawat muncul karena pasien mengklaim bahwa perawat melanggar standar perawatan dan  pelanggaran tersebut mengakibatkan kerugian dan keselamatan pasien meskipun perhatian utama perawat adalah untuk keselamatan pasien.
Tujuh prinsip kunci berikut ini untuk melengkapi 5 langkah proses keperawatan diatas  yang akan membantu melindungi perawat dan pasien secara legal. Dan sebagai tips menghindari mal praktek keperawatan. Prinsip tersebut antara lain:
  • Mengelola obat-obatan dengan benar
  • Memonitor melaporkan dan mencatat setiap perubahan yang terjadi pada kondisi pasien
  • Berkomunikasi secara efektif
  • Delegasi yang benar dan tanggung jawab.
  • Dokumen yang akurat, tepat waktu
  • Tahu kebijakan dan prosedur keperawatan yang ditetapkan rumah sakit dan lembaga keperawatan.
  • Gunakan peralatan dengan benar
Berikut ini akan dijabarkan:
1. Mengelola obat-obatan dengan benar
Kesalahan dalam mengelola obat-obatan membahayakan keselamatan pasien bahkan kematian.  Selain itu juga  menyebabkan biaya perawatan membengkak (akibat perawatan tindaklanjut).
Mengetahui administrasi obat merupakan unsur penting dalam standar praktek keperawatan untuk terapi obat. Sebelum memberikan obat sebaiknya memahami tujuan dan tindakan, dosis yang sesuai dengan kondisi pasien, rute administrasi, kemungkinan reaksi merugikan, dan kontraindikasi obat.
Sebagai garis pertahanan terakhir agar terhindar dari kesalahan,  perawat juga harus tetap waspada untuk masalah-masalah di titik-titik lain dalam proses administrasi obat-obatan, termasuk memesan, membagi-bagikan, dan pelabelan obat. Jika Anda tidak terbisaa dengan hal ini sebaiknya periksa arus referensi obat atau meminta petunjuk (referensi) dari apotek.
Ketika pemberian obat, pastikan Anda mengikuti 5 hak dasar pemberian obat:
  • Hak pasien
  • Benar obat
  • Benar dosis
  • Tepat waktu
  • Administrasi yang benar
Kesalahan dalam 5 langkah dasar ini dapat membahayakan atau bahkan membunuh seorang pasien. Para ahli keamanan obat memandang kesalahan lima poin ini seperti fenomena puncak gunung es. Adapun kesalalahan lain dalam hal pengelolaan obat adalah kegagalan untuk memeriksa catatan administrasi obat-obatan. Untuk ketertiban (IDN) melarang penggunaan singkatan dalam administrasi obat yang bisa menyebabkan kesalahan pemberian obat atau dosis, penggunaan tulisan tangan seharusnya dapat terbaca oleh semua pihak atau profesi lain yang terkait dalam perawatan pasien yang menyeluruh.
Dalam hal ini (pemberian obat) sebaiknya tidak dilakukan sendiri guna pengecekan ganda terhadap pemberian obat pada pasien yang benar.  Satu perawat menyusun obat dan perawat lain secara independen menentukan bahwa obat, dosis, dan rute sudah benar, kemudian segera keduanya  menandatangani dan memasukkan rincian data di catatan medis.
Ketika pemberian obat-obatan, ingatlah untuk menilai respon pasien terhadap obat tersebut. Suatu perubahan dalam rencana pengobatan mungkin diperlukan, tergantung pada respon pasien atau kurangnya respons.
2. Memonitor melaporkan dan mencatat setiap perubahan yang terjadi pada kondisi pasien
Sesuai  proses keperawatan, perawat terus-menerus menilai kondisi pasien . Setelah perawat  telah melakukan penilaian awal, membuat sebuah diagnosis, dan memprakarsai sebuah rencana perawatan, perawat harus terus mengevaluasi kondisinya dan mengkomunikasikan dengan efektif. Tanda-tanda dan gejala yang memburuk pada pasien segeralah mengkomunikasikan atau menyarankan guna memodifikasi rencana perawatan dan pengobatan. Dokumentasikan setiap perubahan yang terjadi pada pasien.
Banyak tindakan hukum diajukan kepada pusat perawat karena dugaan kegagalan untuk memantau setiap perubahan dalam kondisi pasien yang membahayakan keselamatan maupun kerugian lain pada pasien.
Dalam beberapa tuntutan hukum, perawat telah didakwa dengan kegagalan untuk berkomunikasi atau kurang tanggap dalam memonitor setiap perubahan kondisi pasien.
Contoh kasus Seorang wanita yang dirawat di rumah sakit dengan perut yang parah dan nyeri punggung bawah. Berdasarkan hasil tes, dokter mendiagnosa radang paru-paru lobus bawah kiri. Dokter memberikan antibiotik spektrum luas dan kondisinya membaik. Selang beberapa waktu detak jantung pasien meningkat, dan mulai mengalami sesak napas, Perawat tidak mengkomunikasikan atau menyaran kan kepada dokter perubahan kondisi pasien yang terjadi. Dua jam kemudian pasien meninggal.
3. Berkomunikasi secara efektif
Selain memonitor setiap perubahan pada kondisi pasien, perawat juga  perlu berkomunikasi dengan jelas kepada pasien dan keluarga di setiap titik perawatan pasien. Keterampilan komunikasi yang baik sangat penting ketika :
  1. Mentransfer informasi dan tindakan perawatan pasien kepada rekan perawat atau  profesi lain yang terkait dengan pegobatan/perawatan pasien.
  2. Berbicara dengan dan mendidik pasien
  3. Berinteraksi dengan keluarga pasien atau pengunjung lainnya.
Komunikasi adalah jalan dua arah yang memerlukan keterampilan mendengarkan dan menjelaskan dengan baik. Mendengarkan dengan hati-hati kepada anggota keluarga, yang mungkin menjadi orang pertama yang tahu persis mengenai kondisi masalah pada pasien. Dalam hal ini penting juga tersedia petugas penerjemah apabila terjadi kendala bahasa.
Komisi Gabungan telah menetapkan standar untuk komunikasi ketika salah satu pengasuh perawatan pasien transfer/merujuk ke pengasuh lain. Menurut Komisi Bersama persyaratan, tanggung jawab perawat harus memberikan seluruh informasi yang tepat tentang kondisinya, tindakan perawatan/ pengobatan yang telah dilakukan, rencana pengobatan/perawatan, dan informasi lainnya yang akan membantu perencanaan keperawatan berikutnya. Mengharuskan standar komunikasi selama proses transfer perawatan bersifat interaktif sehingga kedua belah pihak dapat mengajukan pertanyaan maupun interupsi. Sebuah cara mudah untuk diingat tentang cara menginformasikan/mendiskusikan perawatan adalah teknik “SBAR”. (Sittuation, Bankground, Assesment, dan Recommendation)
S ituation. (Identifikasi data pasien dengan  jelas termasuk keluarga pasien  no. telpon yang bisa dihubungi untuk mencari informasi sehubungan dengan keadaan pasien.
B ackground. (Menyediakan  riwayat kesehatan yang signifikan dengan singkat, termasuk tes atau perawatan yang telah dilakukan, atau perubahan pasien dari kondisi sebelumnya.)
A ssessment. (Jelaskan kondisi pasien saat ini.)
R ecommendation. (Diskusikan rencana perawatan untuk pasien selanjutnya).
Jika Anda menerima pasien baru, pastikan untuk mendapatkan semua informasi ini dari perawat sebelumnya.
Selain melaporkan perubahan pada kondisi pasien, perawat juga bisa bertindak sebagai advokat pasien. Karena perawat menghabiskan sebagian besar waktu dengan pasien, Perawat sering mendengar tentang keluhahan-keluhan pasien juga tentang ketidakpuasan pasien sehubungan dengan tindakan keperawatan atau pengobatan.
4. Delegasi yang benar dan tanggung jawab.
Ketika akan mendelegasikan tindakan perawat kepada petugas (asisten) harus pada orang yang tepat dan memiliki keterampilan dan kompetensi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasien. Walupun sudah dideligasikan  anda masih bertanggung jawab atas perawatan pasien, dan mengawasi.
Mendelegasikan dengan aman, kepada orang yang tepat, sesuai dengan tugas/keterampilan, situasi yang tepat, arah yang benar, dan pengawasan. Dan sebaiknya memahami prosedur pendelegasian yang telah di setujui/diakui oleh dewan.
Orang yang tepat : mengacu pada  perawat berlisensi . Anda harus memahami kualifikasi dan kompetensi staf Anda.
Tugas yang tepat adalah salah satu yang dapat dengan aman didelegasikan untuk pasien tertentu pada waktu tertentu. Bisaanya, tugas-tugas yang aman adalah yang sering kambuh dalam perawatan pasien; hanya prosedur standar dan memiliki risiko minimal dan hasil yang dapat diprediksi. Jangan mendelegasikan tugas-tugas kompleks yang memerlukan penilaian atau tindakan yang harus dilakukan oleh seseorang perawat berlisensi.
Untuk menentukan situasi yang tepat, mempertimbangkan semua faktor yang relevan, termasuk ketepatan pasien, kondisi pasien saat ini, apa yang normal bagi pasien, dan sumber daya yang tersedia. Bahkan tugas yang sesuai dengan kriteria untuk tugas yang tepat.
Memberikan arah yang benar berarti memberikan informasi yang jelas, deskripsikan dengan singkat dan jelas tentang tugas yang akan didelegasikan, termasuk batas-batas tujuan dan harapan.
Pengawasan : mengetahui kualifikasi dan kompetensi staf Anda, mengetahui hasil tugas yang didelegasikan, dan mengevaluasi kinerja.
5. Dokumentasi yang akurat, tepat waktu
Dokumen yang akurat, tepat waktu dalam catatan medis pasien sangat penting untuk alasan-alasan ini:
  • Catatan medis adalah suatu dokumen hukum yang disyaratkan oleh undang-undang dan peraturan negara.
  • Sarana komunikasi antara pihak keluarga yang menjamin, perawat , dokter dan profesi lain guna kesinambungan layanan.
  • Digunakan untuk pendidikan dan penelitian.
  • Digunakan untuk mendukung klaim penggantian asuransi.
  • Sebagai bukti dalam proses hukum untuk membuktikan apakah perawatan yang diberikan sesuai standar hukum perawatan.
Kebijakan kelembagaan mengenai bentuk dan prosedur dokumentasi biasanya terperinci yang yang berisi aturan pendokumentasian, bagaimana membuat entri yang terlambat, dan bagaimana memperbaiki kesalahan dalam entri data. Kecerobohan dalam hal pendokumentasian  mengakibatkan inkonsistensi; pada gilirannya akan membahayakan keselamatan pasien dan menciptakan masalah hukum jika catatan berakhir di pengadilan. Terlepas dari itu juga membuat kesan  negatif terhadap perawat yang profesional.
6. Tahu kebijakan dan prosedur keperawatan yang ditetapkan rumah sakit dan lembaga keperawatan.
Kebijakan dan prosedur kelembagaan juga menetapkan standar keperawatan perawatan diselenggarakan untuk di pengadilan. Kebijakan prosedur  perawatan pasien harus didasarkan pada saat ini dan diakui secara legalitas, harus diperbarui secara berkala, dan harus realistis.
Setiap penyimpangan dari kebijakan atau prosedur perawatan yang telah ditetapkan merugikan pasien. Sebagai contoh  pasien harus dilakukan pengukuran diukur ‘tanda-tanda vital setiap 4 jam.  Kebijakan rumah sakit mungkin memberikan toleransi yang menyatakan dalam waktu 4 jam atau setiap 4 jam plus atau minus 10 menit dilakukan pengukuran tanda-tanda vital.
7. Gunakan peralatan dengan benar
Sebagai perawat, Anda memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa Anda telah menerima pelatihan yang memadai tentang penggunaan peralatan kesehatan. Anda harus memahami tujuan penggunaan peralatan itu, tahu bagaimana menjalankannya dengan baik, dan mengikuti kebijakan dan prosedur tentang cara penggunaan peralatan tersebut dengan baik. Pernah mencoba menggunakan peralatan tersebut. Dan bisa membedakan alat tersebut dalam kondisi baik atau rusak.
Banyak dakwaan yang di tujukan kepada perawat dengan dugaan karena cara penggunaan peralatan kesehatan yang tidak benar yang mengakibatkan kerugian dan keselamatan pasien. Mereka bisa membuktikanya akibat dari kecerobohan dan kurangnya pelatihan kepada perawat mengenai penggunaan peralatan kesehatan di rumah sakit.
Dengan mengikuti tujuh prinsip perawatan, Anda membantu melindungi pasien, memenuhi standar perawatan dalam praktek sehari-hari Anda, dan menghindari masalah-masalah hukum.

No comments:

Post a Comment